Dalam jurnalistik Indonesia ada beberapa
istilah untuk menyebut teras berita (Inggris Lead), yaitu pengantar berita,
awal berita, dan intro.
Teras
berita adalah bagian yang penting dari sebuah berita, yang ditempatkan pada
paragraf pertama di bawah judul berita. Teras berita dapat berupa sebuah
kalimat atau beberapa kalimat (dua atau tiga buah kalimat) yang terikat pada
sebuah paragraf teras berita ini harus menarik dan ditulis dalam
kalimat-kalimat pendek.
Teras berita menggambarkan isi berita
pada tubuh berita (detail). Karena itu, sebuah teras berita meskipun ditulis
dalam kalimat-kalimat singkat harus memuat unsur-unsur 5W dan 1H.
Ada kecenderungan untuk menonjolkan
unsur who dalam teras berita. Lebih-lebih kalau who itu seorang tokoh
masyarakat, nasional, internasional, atau juga seorang selebritis terkenal. Kebanyakan jurnalis mengangap teras berita
dengan menonjolkan unsur who pasti penting. Contoh:
Presiden SBY di istana negara kemarin
menerima Tim Delapan yang melaporkan hasil akhir kerja mereka.
FUNGSI TERAS BERITA
1. Atraktif
Artinya teras berita
yang kita tulis harus mampu untuk membangkitkan perhatian dan minat khalayak
pembaca terhadap topik persoalan atau topik persoalan atau pokok peristiwa yang
dilaporkan.
2.
Introduktif
Teras berita yang kita
tulis harus dapat mengantarkan pokok persoalan yang dikupas dengan tegas dan
jelas sehingga pembaca dapat mengenali dan merumuskan dengan mudah.
3.
Korektif
Kalimat dan paragraf
pertama yang kita tulis dalam teras berita, harus dapat membuka jalan bagi kemunculan
kalimat dan paragraf kedua dan seterusnya.
4.
Kredibilitas
Kredibilitas maksudnya
kredibilitas seorang jurnalis yakni reporter atau wartawan, akan tampak pada
teras berita yang ditulisnya.
JENIS-JENIS TERAS
BERITA
1. Who
lead (teras berita siapa)
Teras berita siapa
dipilih dengan pertimbanganunsur siapa atau pelaku peristiwa memiliki nilai
berita (news value) yang lebih besar, kuat, atau lebih tinggi dibandingkan
dengan unsur yang lain.
2.
What lead (teras berita apa)
Teori jurnalistik
mengingatkan, nilai berita tidak hanya menunjuk pada siapa yang menjadi pelaku
peristiwa.
3.
When lead (teras berita kapan)
Cara mengenali when
lead adalah dengan menemukan pernyataan tentang waktu pada awal kalimat teras
berita seperti pukul (jam-menit-detik), nama hari, pekan, bulan, tahun, windu,
dasawarsa, abad.
4.
Where lead (teras berita dimana)
Teori jurnalistik
mengingatkan, faktor lokasi atau tempat, sering menjadi penyebab pemicu
peristiwa yang sangat mengejutkan.
5.
Why lead (teras berita kenapa)
Teori jurnalistik dikenal
salah satu kriteria nilai berita (news value) yang mampu melakukan eksplanasi
sekaligus prediksi tentang penyebab sekaligus dampak dari suatu peristiwa yang
terjadi di suatu tempat, kota, atau negara.
6.
How lead (teras berita bagaimana)
Teras berita bagaimana,
umumnya lebih banyak terjadi pada peristiwa yang bersifat positif. Cara
mengenali teras berita how lead dengan menemukan kata untuk atau kata guna pada
kalimat pertama teras berita tersebut.
7.
Contrast lead (teras berita kontras)
Teras berita kontras
banyak ditemukan pada berbagai peristiwa kriminal dan hukum. Cara untuk
mengnalinya dengan memperhatikan isinya, apakah terdapat fakta atau perilaku
yang berlawanan dengan seharusnya dilakukan oleh si pelaku peristiwa.
8.
Quotation lead (teras berita kutipan)
Teras berita kutipan
harus memenuhi tiga syarat; 1. Perkataan langsung nara sumber yang dikutip
dinilai sangat penting 2. Jelas, ringkas, dan tegas 3. Mencerminkan watak
pribadi, kebiasaan, atau gaya kepemimpinan nara sumber tersebut.
9.
Question lead (teras berita pertanyaan)
Syarata question lead
pertanyaan yang dilontarkan nara sumber dinilai menarik atau penting, ringkas,
dan tegas, dan mencerminkan karakter pribadi.
10. Descriptive
lead (teras berita pemaparan)
Sesuai dengan teori
jurnalistik, pelukisan suasana dalam suatu peristiwa tertentu secara deskriptif
dinilai lebih efektif dibandingkan dengan cara lain.
11. Narative
lead (teras berita bercerita)
Ditulis dengan
mengikuti kaidah gaya penulisan cerita pendek. Teras berita jenis ini
digolongkan ke dalam jurnalistik sastra.
12. Exlamation
lead (teras berita menjerit)
Teras berita menjerit,
umumnya lebih banyak ditemukan pada peristiwa kriminal dan peristiwa bencana
seperti gempa bumi, tsunami, longsor, banjir, kecelakaan pesawat, kapal, feri,
kereta api, bus.
disarikan dari buku:
Chaer, Abdul.Bahasa Jurnalsitik.Jakarta:Rineka Cipta.2010
Sumadiria, Haris.Jurnalistik Indonesia,menulis berita dan feature.Bandung:Simbiosa
Rekatama Media.2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar