Menulis
adalah menyusun kata-kata, yang akan dibaca, dikutip dan diingat orang. Penulis
dan copy editor bekerja samauntuk mewujudkan tulisan ini. Penyuntingan naskah (copyediting) berarti menata naskah agar
tidak terjadi kesalahan, seperti mengubah huruf besar untuk nama negara
“Indonesia” dan meletakan koma dalam urutan kalimat “singa, beruang, dan
kerbau.”
Dewasa
ini seorang penyunting naskah juga membahas tulisan bersama penulis dengan
mengajukan pertanyaan dan mendiskusikan isu, struktur, dan aliran berita.
PROSES PEMERIKSAAN TULISAN
Salah
satu kunci copyediting yang baik adalah tahu apa yang mesti ditanyakan kepada
penulis naskah. Pertanyaan ini harus datang dari editor yang melihat berita
dari perspektif pembaca. Proses pertanyaan ini akan membantu penulis
mengembangkan pemahaman akan tujuan dan fokus berita.
Pertanyaan
itu dapat diorganisir sedemikian rupa dalam tiga tahap dasar: tahap
perencanaan, tahap pengumpulan dan tahap penulisan.
1.
TAHAP
PERENCANAAN
Tujuan
pertanyaan tahap ini membantu penulis
menyusun pertanyaan atau fokus sebelumwawancara.
2.
TAHAP
PENGUMPULAN
Pertanyaan-pertanyaan
dalam tahap pengumpulan harus membantu penulis untuk memilah-milih gambaran
dalam dan informasi yang dikumpulkan dari wawancara dan observasi.
3.
TAHAPA
PENULISAN
Pertanyaan
dalam tahap penulisan dimaksudkan untuk membantu penulis memilah-milih
informasi riset dan wawancara. Penulis harus menentukan kutipan mana yang akan
dipakai, apakah dengan mengutip persis kata demi kata atau tidak.
Dalam
setiap tahap, peran editor naskah adalah memberi bantuan kepada penulis dalam
menyusun kata-kata atau kalimat berita.
SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK
MENYUNTING
Editor
yang baik perlu punya akses cepat ke banyak sumber
·
Pedoamn penulisan jurnalistik, seperti
dari Associated Press atau New York Times,
atau pedoman penulisan jurnalisme sekolah.
·
Kamus dan thesaurus, termasuk yang sudah
dalam bentuk program pengolahan kata.
·
Direktori sekolah atau kampus yang
berisi daftar seluruh nama siswa/mahasiwa, staf fakultas, sehingga reporter dan
editor dapat memverifikasi ejaan nama, gelar dan sebagainya.
·
Buku telepon umum dan bisnis untuk
memverifikasi nama dan alamat.
·
Kamus almanak dan biografis, yang
berguna untuk memverifikasi fakta dan nama prestasi dari tokoh yang mungkin
dikutip dalam berita.
·
Buku pegangan bahasa (EYD, pedoman tata
bahasa) yang berguna bagi editor dan reporter.
·
Koran, majalah, dan yearbook edisi lama untuk memverifikasi update berita dan liputan terkini.
Berbekal
ini semua, editor bisa mulai melakukan penyuntingan akhir. Untuk mengevaluasi
berita, editor perlu membaginya menjadi beberapa bagian.
TERAS BERITA
·
Dalam teras berita langsung, apakah
informasi yang terkini dan paling penting sudah ada?
·
Dapatkah teras berita itu diperpendek
tetapi tetap jelas?
·
Dalam teras feature, apakah anekdot,
gambar, atau pernyataan sudah sesuai dengan fokus berita?
·
Apakah semua faktanya sudah benar?
Teras
berita ini memengaruhi dibaca atau tidaknya berita yang disajikan. Teras ini
karenanya amat berharga dan penting bagi penulis berita.
ORGANISASI ISI BERITA DAN ALIRAN
BERITA
Meski
para penulis pemula sering ingin mendapatkan resep penulisan isi, namun
sesungguhnya tidakpedoman atau resep yang berlaku.
Naun
editor dapat memulai dengan pertanyaan seperti ini:
·
Apakah ada pertanyaan yang belum
terjawab?
·
Apakah anda sudah menata berita
sedemikian rupa sehingga dapat diapahami dengan jelas?
·
Apakah anda sudah membaca berita
keras-keras untuk memastikan aliran beritanya sudah bagus?
Dalam
buku Coaching Writers, Roy Peter
Clark dan Don Fry menulis beberapa tipa yang bisa digunakan oleh edotor untuk
memberi saran kepada penulis berita:
·
Tanyakan apa yang perlu diketahui oleh
pembaca dan bagaimana urutannya?
·
Aturlah materi dalam bentuk narasi
dengan awal, pertengahan dan akhir.
·
Tulis beberapa subjudul untuk suatu
bagian dengan memvisualisasikan seperti apakah berita itu nantinya?
·
Tulis daftar pelaku dalam berita dan
motifnya.
·
Tulis ringkasan berita dengan tepat
tanpa pedulikan kalimatnya, kemudian cetaklah dan garis bawahi hal-hal yang
penting dan susunlah dalam garis besar. Lalu buanglah ringkasan itu.
·
Susun materi menjadi scene. Bab atau keduanya.
PEMBERITAAN
PENGECEKKAN FAKTA
Editor
harus memahamidetail dan jika perlu, memeriksa setiap fakta, setiap nama dan
setiap kata.
·
Hilangkan fakta yang meragukan.
·
Cek semua fakta untuk memastikan
konsistensi.
·
Konfirmasikan fakta dan lakukan
verifikasi nama.
·
Cek angka, khususnya yang berkaitan
dengan total.
·
Cermatlah dalam memeriksa tanggal dan
waktu. Cek semua tanggal, bulan dan hari dengan merujuk pada kalender.
KEJELASAN DAN KERINGKASAN
Editor
memastikan kejelasan dari setiap kalimat dan paragraf. Editor dapat menggunaan
petunjuk dibawah ini.
·
Jika ada paragraf yang perlu ditata
ulang, maka lakukannlah.
·
Jika isi paragrafnya berulang-ulang,
maka kombinasikanlah atau hilangkan salah satu.
·
Jika paragraf terlalu panjang, maka
pecahlah paragraf itu menjadi dua atau lebih paragraf.
·
Jika naskah memuat daftar nama yang
panjang, letakkan daftar itu di bagian lain seperti di sidebar atau ringkaslah
isinya.
·
Letakkan ide penting di awal kalimat.
·
Buanglah kata atau kalimat atau klausal
yang boros, atau kombinasikanlah.
·
Sederhanaka kalimat yang rumit.
·
Perkuat nada kalimat denganmengubah
bentuk pasif menjadi aktif (tentu saja kadang-kadang bentuk pasih juga perlu).
Dalam kalimat berikut ini aktif lebih baik.
-
Wampus Cats bermain defensif kali ini.
(Bukan: Permainan defensif dilakukan oleh Wampus Cats)
-
Ryan Coleman terpilih kembali menjadi
ketua senat. (Bukan: Lembaga senat memilih kembali Ryan Coleman sebagai ketua
senat yang baru).
·
Hilangkan ekspresi yang basi.
·
Usahakan kalimat menjadi variatif.
·
Tingkatkan diksinya dengan menggunakan
kata spesifik dan tepat: berdebat berbeda dengan bantahan-bantahan; baik hati adalah umum, sedangkan
dermawan, penyayang, adalah khusus; blak-blakan adalah sinonim untuk terus
terang, terbuka, jujur, tetapi kata itu mengandung makna khusus; pohon adalah
umum, sedangkan karet, jati, cemara adalah khusus.
·
Hilangkan komentar editorial kecuali
bentuk berita memang mengizinkan untuk dikomentari, yakni kolom, editorial atau
review (ulasan).
DETAIL
Saat
editor mengkoreksi kesalahan ejaan, gaya dan tata bahasa, mungkin terjadi
kesalahan lagi dalam proses koreksi ini. Diperlukan pembacaan finalo sekali
lagi untuk memperbaikinya.
PROSES SELANJUTNYA
Tugas
editor naskah belum selesai meski kesalahan telah diperbaiki dan berita dipublikasikan.
Sisihkan sedikit wktu untuk mendiskusikan berita dengan penulis.
Diskusi
pasca-publikasi dimaksudkan untuk mengevaluasi berita dan mengambil pelajaran.
Editor dapat memberi saran soal teras berita, problem yang sering dihadapi,
atau memberi saran perbaikan mutu berita.
KESALAHAN UMUM DALAM EDITING
·
Menggunakan sinonim untuk kata.
·
Menggunakan inisial sekolah.
·
Penggunaan kata atau gaya penulisan
secara tak konsisten.
·
Penggunaan kata ganti yang tidak tepat.
·
Menyisipkan kata “ketika ditanya” untuk menjelaskan
kutipan.
·
Mengkombinasikan beberapa kutipan
diparagraf yang sama. Ketika pembicara mengubah topik, direkomendasikan
menggunakan paragraf baru.
·
Penyalahgunaan frase dinyatakan. Kata
ini sebaiknya dipakai untuk kutipan dari teks tertulis. Jangan dipakai untuk
kutipan dari wawancara langsung.
·
Kesalahan penulisan nama. Reporter harus
bertanya langsung ke yang punya nama.
DAFTAR
PUSTAKA
- Asy’ari Oramahi,
Hasan. 2003, Menulis untuk telinga sebuah manual penulisan berita radio.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Eneste, Pamusuk.
2009, Buku Pintar Penyunting Naskah.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
- Tom E. Rolnicki.
2008, Pengantar Dasar Jurnalisme.
Kencana, Jakarta.
- Yunus, Syarifudin.
2010, Jurnalistik Terapan. Ghalia
Indonesia, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar