Kamis, 25 Agustus 2016

Proses Komunikasi Verbal Dalam Komunikasi Antar Agama Dan Budaya

Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan satu sama lainnya. Untuk berhubungan satu sama lainnya manusia membutuhkan komunikasi. Terdapat dua pesan komunikasi, komunikasi verbal dan nonverbal.
Maka dengan demikian tujuan penulisan ini untuk menjawab pertanyaan mayor dan minor. Perntanyaan mayornya bagaimana proses komunikasi verbal dalam komunikasi antar agama dan budaya (KAAB)? Kemudian minornya apa yang dimaksud komunikasi verbal? apa ciri-ciri komunikasi verbal? Apa fungsi bahasa dalam membentuk komunikasi verbal?

Proses komunikasi verbal dalam komunikasi antarbudaya adalah proses pertukaran pikiran dan makna antara orang-orang yang berbeda budaya, begitu juga dengan komunikasi antaragama proses pertukaran pikiran dan makna anatara orang-orang yang berbeda agama. Melihat arti dari komunikasi sama makna maka sebaiknya dalam proses KAAB tidak menyinggung salah satu pihak dan harus mengadakan interaksi dan komunikasi agar kita mengetahui agama dan budaya lain.

Teori yang digunakan adalah teori Operant Conditioning yang dikembangkan oleh seorang ahli psikologi behavioristik yang bernama BF. Skinner (1957). Teori ini menekankan unsur rangsangan (stimulus) dan tanggapan (response) atau yang dikenal S-R. teori ini menyatakan jika suatu organisme dirangsang oleh stimuli dari luar maka orang cenderung akan memberi reaksi. Teori ini memberi tekanan bahwa manusia dalam meningkatkan kemampuannya untuk berbahasa perlu melalui proses belajar. Tanpa bahasa manusia tidak bisa berpikir, bahasalah yang mempengaruhi persepsi dan pola-pola berpikir seseorang. Kata Benyamin Lee Whorf dan Edward Sapir (1956) dalam hipotesisnya.

Model stimulus-respon (S-R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respon. Jadi model S-R mengasumsikan bahwa kata-kata verbal (lisan-tulisan), isyarat-isyarat nonverbal dan tindakan-tindakan tertentu akan merangsang orang lain untuk memberikan respon dengan cara tertentu
Cirri-ciri komunikasi verbal; disampaikan secara lisan maupun tulisan, proses komunikasi eksplinsit dan cenderung dua arah, dan kualitas komunikasi seringkali ditentukan oleh komunikasi nonberbal. Menurut Larry L. barker bahasa mempunyai tiga fungsi; satu penamaan (naming/labeling) merupakan fungsi yang paling mendasar. Merujuk pada usaha mengidentifikasikan objek, tindakan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Dua interaksi, menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan. Tiga transmisi informasi, informasi dapat disampaikan kepada orang lain.

Dalam menyampaikan informasi harus memperhatikan penerima informasi baik segi usia, pengetahuan, situasi dan kondisi, waktu penyampaian, agar pesan/informasi yang kita sampaikan tersampaikan dengan baik. Kata tidak bermakna, kecuali orang yang memberi makna. Maksudnya oranglah yang memberi makna pada kata/tulisan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar